Rabu, 03 Oktober 2012

Tentang Keegoisan dan Mengalah dalam Cinta atas Nama Persahabatan

REP | 23 September 2012 | 11:02 Dibaca: 79   Komentar: 0   Nihil
Keegoisan, selama ini mungkin dianggap sebuah hal yang merugikan. tetapi ternyata ada pentingnya juga untuk egois, saya sepakat bahwa semua hal didunia ini masing-masing memiliki fungsi, namun apapun itu semua pasti memiliki dampak negatif dan positif, negatif dan positif itu tergantung bagaimana subjek menggunakan dan memanfaatkannya. seperti “egois” yang selama ini kita kenal sebagai suatu kata yang menggambarkan keinginan dari seseorang untuk menang sendiri dan terkadang mengorbankan orang lain, ini sangat populer sebagai suatu kata yang sangat merugikan satu pihak dan menguntungkan pihak lain.
Perlu disadari  bahwa setiap orang memiliki sifat egois yang pada setiap subjek memiliki kadar yang berbeda-beda. Pada keadaan dan kadar tertentu justru akan menjadi hal yang tidak diinginkan bagi orang-orang yang berada disekitar kita misalnya teman, sahabat, atau siapapun yang menjalin hubungan dengan kita.Berdasarkan manfaat yang merugikan itu banyak yang membenci seseorang yang egois, tetapi sesungguhnya egois itu dibutuhkan pada situasi dan kondisi tertentu.
Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi adalah perbuatan yang baik dan terpuji karena dengan begitu Egoisme pribadi mampu dijaga dan dikendalikan demi keuntungan bersama dan orang-orang disekitar kita. Dalam islam ada yang disebut itsar(mendahulukan orang lain) dalam bermuamalah. Islam memang menganjurkan berbuat baik kepada orang lain. Namun, Islam juga menganjurkan berbuat baik pada diri sendiri selain itu juga  Islam mengajarkan manusia berbuat adil kepada orang lain dan berbuat adil pada diri sendiri. sehingga dari hal tersebut nyata bahwa  mendahulukan pribadi dalam hal ibadah dan segala sesuatu yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT, lebih dianjurkan ketimbang mendahulukan orang lain dan pada konteks bahasa hal ini disebut egoisme.
Teringat beberapa hari yag lalu seorang teman yang ingin melamar seorang wanita akhirnya menggagalkan niatnya tersebut karena mengetahui bahwa sahabatnya juga mencintai wanita yang sama, pada saat itu saya tidak bisa menjawab dan memberi saran, hanya sekedar menjadi pendengar untuk sekedar meringankan beban yang ia tanggung. berdasarkan pembahasan sebelumnya, bahwa memang disarankan untuk mendahulukan orang lain tetapi dalam hal muamalah, tetapi ketika masalah ibadah maka pribadi harus didahulukan. Menikah adalah setengah agama, setengahnya lagi adalah ibadah, sholat, puasa dll. begitu besar posisi menikah sampai-sampai Allah SWT memposisikan menikah adalah setengah dari agama. sehingga dari kesimpulan tersebutlah aku ingin mengatakan kepada temanku tersebut bahwa egoislah dalam hal ibadah termasuk menikahi wanita yang ingin kau nikahi, tidak ada itsar dalam hal ibadah.
 

Senin, 22 November 2010

ke egoisan seorang teman

Dimulai dari nacha kelas dua , nacha mempunyai dua seorang teman dekat yang bernama vina dan sisi , dia adalah teman nacha sejak nacha duduk di kelas satu .
         pada suatu hari  vina dan sisi selalu ada cwo yang menyukai mereka , sedangkan nacha pada saat itu belum ada cwo yang menyukainya .....
pada saat dikelas vina selalu meledek nacha ''kamu kapan nich mempunyai cwo ???'' ejek vina ke nacha ''emmmm,,,, kapan yach ,,,, ????? , em mungkin ini memang jalan takdir aqu'' kata nacha .
''chee elahh , sok iyeh banget chich'' ucap sisi . siang itu bell pun berbunyi , dan kami pun masuk ke kelas masing-masing.
          waktu pun terus berlalu , beberapa bulan hemudian dikelas nacha ada murid baru yang bernama siska .